Sunday, January 24, 2010

..diutus Rasul itu adlh utk menyempurnakan akhlak..

bismillahirrahmanirrahim..

pernah x kita rasa cam diri kita direndah2kn?
pndpt kita xditerima,
mcmlah kita ni xtahu apa2..

sungguh manusia itu sntiasa je nak anggap diri dia tu hebat..
ye la,hebat la sgla2nya..
Tapi,sehebat2 mana pun kita,Allah itu Maha Hebat..
di saat kita nk perlekeh orang lain,ingtla Allah sdg tengok kita..
Dia kuasa mnjadikan kita org yg diperlekehkan sama mcm kita merendah2kan orang lain..
walau kita ni alim sealim2nya pun,
sungguh kita xboleh merendah2kan orang..hablun minallah ada,tp hablun minannasnya dimana??
dan jika kita xtahu sesuatu,janganlah nak ikut hal sndiri..
bertanyalah kpd ahlinya..
fasalu ahlazzikr in kuntum la ta'lamun..

kan agama tlh mnggariskan cara kita nak menegur orang lain
dan cara kita nak mengeluarkan pendapat..

Berikut beberapa adab terkait dengan urusan lidah atau bercakap.Islam
adalah agama yang sangat rapi mengatur umatnya. Terhadap hal-hal
sekecil apapun, Allah SWT sudah mengatur. Dalam Islam, berbicara,
berbahasa dan bercakap-cakap harus punya adab dan sopan-santun nya. Di
bawah ini adalah adab-adab berbicara dalam Islam yang harus menjadi
pegangan kita.

Adab Bercakap

1. Ucapan Bermanfaat

Dalam kamus seorang Muslim, hanya ada dua pilihan ketika hendak
bercakap dengan orang lain. Mengucapkan sesuatu yang baik atau memilih
diam. Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam (SAW) bersabda, "Barang
siapa mengaku beriman kepada Allah dan hari Pembalasan hendaknya ia
berkata yang baik atau memilih diam." (Riwayat al-Bukhari).

2. Bernilai Sedekah

"Setiap tulang itu memiliki kewajiban bersedekah setiap hari. Di
antaranya, memberikan boncengan kepada orang lain di atas
kendaraannya, membantu mengangkatkan barang orang lain ke atas
tunggangannya, atau sepotong kalimat yang diucapkan dengan baik dan
santun." (Riwayat al-Bukhari).

3. Menjauhi Pembicaraan Sia-Sia

Sebaiknya menghindari pembicaraan berujung kepada kesia-siaan dan dosa
semata. "Sesungguhnya orang yang paling aku benci dan paling jauh
jaraknya dariku pada hari Kiamat adalah para penceloteh lagi banyak
bicara." (Riwayat at-Tirmidzi) .

4. Tidak Terperangkap Ghibah

"…Dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang
lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya
yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada
Allah. Sungguh Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang."
(al-Hujurat [49]: 12).

5. Tidak Mengadu Domba

Hudzaifah Radhiyallahu anhu (RA) meriwayatkan, saya mendengar
Rasulullah SAW bersabda, "Tak akan masuk surga orang yang suka mengadu
domba." (Riwayat al-Bukhari dan Muslim).

6. Tidak Berbohong

"Sesungguhnya kejujuran itu mendatangkan kebaikan, dan kebaikan itu
akan berujung kepada surga. Dan orang yang senantiasa berbuat jujur
niscaya tercatat sebagai orang jujur. Dan sesungguhnya kebohongan itu
mendatangkan kejelekan, dan kejelekan itu hanya berujung kepada
neraka. Dan orang yang suka berbohong niscaya tercatat di sisi Allah
sebagai seorang pendusta." (Riwayat al-Bukhari).

7. Menghindari Perdebatan

Sedapat mungkin menjauhi perdebatan dengan lawan bicara. Meskipun
boleh jadi kita berada di pihak yang benar. Sebab Rasulullah SAW telah
menjamin sebuah istana di surga bagi mereka yang mampu menahan diri.
"Aku menjamin sebuah istana di halaman surga bagi mereka yang
meninggalkan perdebatan meskipun ia berhak untuk itu." (Riwayat Abu
Daud, dishahihkan oleh al-Albani).

8. Tak Memotong Pembicaraan

Suatu hari seorang Arab Badui datang menemui Rasulullah SAW, ia
langsung memotong pembicaraan beliau dan bertanya tentang hari Kiamat.
Namun Rasulullah tetap melanjutkan hingga selesai pembicaraannya.
Setelah itu baru beliau mencari si penanya tadi. (Riwayat al-Bukhari)

9. Hindari Mengolok dan Memanggil dengan Gelar yang buruk

"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok
kaum yang lain, (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olok) itu
lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) . Dan jangan pula
perempuan-perempuan (mengolok-olok) perempuan yang lain. Karena boleh
jadi perempuan (yang diperolok-olok) itu lebih baik dari perempuan
(yang mengolok-olok) itu. Janganlah kamu saling mencela satu sama
lain. Dan janganlah kamu saling memanggil dengan gelar-gelar yang
buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik)
setelah beriman. Dan barang siapa yang tak bertobat maka mereka itulah
orang-orang yang zalim." (al-Hujurat [49]: 11).

10. Menjaga Rahasia

"Tiadalah seorang Muslim menutupi rahasia saudaranya di dunia kecuali
Allah menutupi (pula) rahasianya pada hari Kiamat." (Riwayat Muslim).

sama-sama muhasabah diri..sama-sama refresh ilmu..
dan sama-sama jadi org berilmu yang beramal dgn ilmunya..
mg kita terlepas dr segala permusuhan di dunia dan akhirat..

No comments:

Post a Comment